World Clock

Desain Dan Struktur Organisasi

Posted by Unknown Label:

DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI


A.    Dimensi Struktur Organisasi
Empat desain keputusan (pembagian kerja, pendelegasian kewenangan, pembagian departemen, dan rentang kendali) menghasilkan struktur organisasi. Secara umum, gambaran mengenai struktur meliputi :

1.      Formalitas
Formalisasi mengacu derajat di mana segala harapan mengenai cara dan tujuan pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu organisasi yang sangat formal, akan memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam setiap kegiatan/pekerjaan di dalam organisasi. Dengan demikian, semakin formal suatu organisasi, maka semakin ketat pula aturan dan prosedur kerja. Formalisasi merupakan hasil dari spesialisasi kerja yang tinggi, pendelegasian kewenangan yang tinggi, pembagian departemen berdasarkan fungsi, dan luasnya rentang kendali.

2.      Sentralisasi
Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat di mana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen puncak. Hubungan sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah sebagai berikut yaitu semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar sentralisasi, semakin sedikit kewenangan yang didelegasikan, semakin besar sentralisasi, semakin besar penggunaan departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi, semakin luas rentang kendali, dan semakin besar sentralisasi.

3.      Kerumitan
Kerumitan (complexity) adalah suatu struktur organisasi yang mengacu pada jumlah pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisasi.


B.     Departementalisasi
Departementalisasi adalah upaya mengelompokan aktivitas pekerjaan sehingga aktivitas-aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis dapat diselenggarakan secara serempak.

Terdapat dua dasar departementalisasi adalah:
1.      Departementalisasi Fungsional
Departentalisasi fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan (tugas) sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi.

2.      Departementalisasi Divisional
Organisasi divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan.

C.    Model-model Desain Organisasi
Model desain organisasi atau struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Model organisasi berdasarkan atas desain organisasi menurut Gibson (1994) ada 2 macam yaitu:

1.      Model organisasi mekanistik
Model organisasi mekanistik yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang berkaitan dengan fungsi pimpinan untuk mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan dengan pemahaman model mekanistik yaitu:

·         Prinsip Spesialisasi
Sarana terbaik untuk mendayagunakan tenaga individu dan kelompok.

·         Prinsip Kesatuan Arah
Semua pekerjaan harus dikelompokkan berdasarkan keahlian.

·         Prinsip Wewenang dan Tanggung jawab
Manager harus mendapat pendelegasian wewenang yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

·         Prinsip Rantai Skalar
Hasil alami dari pelaksanaan ketiga prinsip sebelumnya adalah rantai tingkatan manajer dari peringkat wewenang paling tinggi sampai dengan peringkat paling rendah. Rantai skalar adalah jalur keseluruhan komunikasi vertikal dalam sebuah organisasi.


2.      Model organisasi organik
Model organisasi organik menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan dan prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi. Organisasi organik bersifat luwes dan dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan karena desain organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi manusia.


Sumber : http://ardiprawiro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/41191/Bab+5+TOU+2.pdf

Kepemimpinan

Posted by Unknown Label:

KEPEMIMPINAN


A.    Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan yang sanggup meyakinkan orang lain supaya bekerjasama dibawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan tertentu.


B.     Teori Kepemimpinan
1.      Great Man Theory
Teori ini mengatakan bahwa pemimpin besar (great leader) dilahirkan, bukan dibuat (leader are born, not made). Dilandasi oleh keyakinan bahwa pemimpin merupakan orang yang memiliki sifat-sifat luar biasa dan dilahirkan dengan kualitas istimewa yang dibawa sejak lahir dan ditakdirkan menjadi seorang pemimpin di berbagai macam organisasi. Orang yang memiliki kualitas dapat dikatakan orang yang sukses dan disegani oleh bawahannya serta menjadi pemimpin besar.

2.      Teori Sifat
Teori sifat kepemimpinan membedakan pada pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin dengan cara berfokus pada berbagai sifat dan karakteristik pribadi masing-masing. Pada teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat atau ciri-ciri yang dimilikinya. Atas dasar pemikiran tersebut, timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat atau ciri-ciri di dalam dirinya.

3.      Teori Perilaku
Dasar pemikiran pada teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Teori ini memandang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku, dan bukan dari sifat-sifat (traits) seorang pemimpin. Alasannya sifat seseorang relatif sukar untuk diidentifikasikan.

4.      Teori Kepemimpinan Situasional
Teori kepemimpinan situasional adalah suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang menganjurkan pemimpin untuk memahami perilaku bawahan, dan situasi sebelum menggunakan perilaku kepemimpinan tertentu.

5.      Teori Kepemimpinan Karismatik
Dalam teori ini para pengikut memiliki keyakinan bahwa pemimpin mereka diakui memiliki kemampuan yang luar biasa. Kemampuan mempengaruhi pengikut bukan berdasarkan pada tradisi atau otoritas formal tetapi lebih pada persepsi pengikut bahwa pemimpin diberkati dengan bakat supranatural dan kekuatan yang luar biasa. Di mana kemampuan yang luar biasa tersebut hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu dan tidak semua orang memilikinya.


C.    Tipologi Kepemimpinan
Tipologi kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada dalam kelompok . Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam kelompok tipe berdasarkan jenis-jenisnya antara lain:

1.      Tipe Otokratis
Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri seperti menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

2.      Tipe Militeristis
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut yaitu dalam sistem perintah dalam menggerakkan bawahan lebih sering dipergunakan, senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya dalam menggerakkan bawahan, senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, sukar menerima kritikan dari bawahannya, serta menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

3.      Tipe Paternalistis
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut yaitu menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (over-protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.

4.      Tipe Karismatik
Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu.

5.      Tipe Demokratis
Tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut yaitu dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.


D.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan adalah sebagai berikut:
1.      Faktor Kemampuan Personal
Pengertian kemampuan personal adalah kombinasi antara potensi sejak pemimpin dilahirkan ke dunia sebagai manusia dan faktor pendidikan yang ia dapatkan. Jika seseorang lahir dengan kemampuan dasar kepemimpinan, ia akan lebih hebat jika mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkungan, jika tidak, ia hanya akan menjadi pemimpin yang biasa dan standar. Sebaliknya jika manusia lahir tidak dengan potensi kepemimpinan namun mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkunganya akan menjadi pemimpin dengan kemampuan yang standar pula. Dengan demikian antara potensi bawaan dan perlakuan edukatif lingkungan adalah dua hal tidak terpisahkan yang sangat menentukan hebatnya seorang pemimpin.

2.      Faktor Jabatan
Pengertian jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki. Jabatan tidak dapat dihindari terlebih dalam kehidupan modern saat ini, semuanya seakan terstrukturifikasi. Dua orang mempunyai kemampuan kepemimpinan yang sama tetapi satu mempunyai jabatan dan yang lain tidak maka akan kalah pengaruh. sama-sama mempunyai jabatan tetapi tingkatannya tidak sama maka akan mempunya pengarauh yang berbeda.

3.      Faktor Situasi dan Kondisi
Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku kepemimpinan. Disaat situasi tidak menentu dan kacau akan lebih efektif jika hadir seorang pemimpin yang karismatik. Jika kebutuhan organisasi adalah sulit untuk maju karena anggota organisasi yang tidak berkepribadian progresif maka perlu pemimpin transformasional. Jika identitas yang akan dicitrakan oragnisasi adalah religiutas maka kehadiran pemimpin yang mempunyai kemampuan kepemimpinan spritual adalah hal yang sangat signifikan. Begitulah situasi berbicara, ia juga memilah dan memilih kemampuan para pemimpin, apakah ia hadir disaat yang tepat atau tidak.

Sumber :

http://ardiprawiro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/41189/Bab+4+TOU+2.pdf

Karakteristik Kelompok

Posted by Unknown Label:

KARAKTERISTIK KELOMPOK

A.    Pengertian Kelompok
Berikut ini adalah pengertian kelompok menurut beberapa ahli :
1.      Menurut Homans (1950) : kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung.

2.      Menurut Merton, kelompok merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan, sedangkan kolektiva merupakan orang yang mempunyai rasa solidaritas karena berbagai niai bersama dan yang telah memiliki rasa kewajiban moral untuk menjalankan harapan peran.

3.      Menurut Achmad S. Ruky, Kelompok adalah sejumlah orang yang berhubungan (berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yang secara psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri mereka sebagai suatu kelompok.

B.     Karakteristik Kelompok
1.      Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik  secara verbal maupun non verbal.
2.      Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok
3.      Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4.      Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
5.      5.    Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu    sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.

C.    Tahapan Pembentukan Kelompok
Menurut Bruce Tackman (1965), tahapan pembentukan kelompok terbagi menjadi 5 tahap, yaitu :

Tahap 1 – Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.

Tahap 2 – Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.

Tahap 3 – Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
Tahap 4 – Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.

Tahap 5 – Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.

D.    Kekuatan Team Work
Team work atau dalam bahasa indonesia disebut kerja sama adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Dalam team work, setiap individu atau kelompok mengambil bagian yang merupakan keahliannya untuk diselesaikan. Sehingga team work memiliki kekuatan yang membuat pencapaian tujuan bersama menjadi lebih mudah tercapai.

Referensi :
https://sofiaribowo.wordpress.com/2013/06/22/pengertian-dan-karakteristik-kelompok/
https://duniatugasasri.wordpress.com/2013/06/11/pengertian-dan-karakteristik-kelompok/

Strategi Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

Posted by Unknown Label:

STRATEGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI


A.    Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dibutuhkan ketika kita memiliki masalah yang harus diselesaikan dengan memuaskan. Situasi masalah tersebut yang menjadi masukan pertama dalam sistem pembuatan keputusan. Pembuatan keputusan dengan pengetahuan, pengalaman, dan data yang diperoleh atau dikumpulkan berkaitan dengan masalah.

Berikut beberapa pendapat sebagai dasar konseptual dalam memahami apa sebenarnya pengambilan keputusan dalam aktivitas manajemen pada sebuah organisasi. Menurut Winarda (1990), pengambilan keputusan merupakan salah satu peranan manajer yang disebut peranan decisional. Menurut Sutisna (1985), suatu putusan ialah proses memilih tindakan tertentu antara sejumlah tindakan alternatif yang mungkin. Demikian pula Drummond (1985) berpendapat bahwa pengambilan keputusan merupakan usaha penciptaan kejadian-kejadian dan pembentukan masa depan (peristiwa-peristiwa pada saat pemilihan dan sesudahnya).

Bertolak dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan ialah proses pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Ada beberapa landasan yang digunakan dalam pengambilan keputusan yang sangat bergantung dari permasalahan itu sendiri. Dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu:

1.      Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subyektif sehingga mudah terkena pengaruh.

2.      Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan.

3.      Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.

4.      Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.

5.      Logika
Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semua unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.

B.     Contoh Kasus Perusahaan Beserta Strategi Pengambilan Keputusannya

Ø  Contoh Kasus :

Akhir dari Nokia
Microsoft akhirnya resmi memutuskan hanya memakai satu nama untuk perangkat smartphonebesutannya, yaitu "Microsoft Lumia".

Dengan demikian, kiprah di ranah smartphone pun berakhir bagi Nokia, pabrikan handset legendaris yang sebelumnya telah diakuisisi Microsoft. Tak akan ada lagi ponsel pintar yang mengemban nama salah satu pelopor smartphone ini.

Sebagaimana dikutip Kompas Tekno dari The Verge, Selasa (21/10/2014), penghilangan nama Nokia akan dimulai dari Perancis. Negara tersebut akan menjadi lokasi perdana peluncuran perangkat Microsoft Lumia.

Negara-negara lain di seluruh dunia dijadwalkan segera menyusul. Merek Microsoft Lumia akan menggantikan nama "Nokia" di semua branding produk, akun media sosial, dan publikasi online Microsoft.

Nokia sendiri akan terus eksis karena hanya divisi handset perusahaan ini yang dilego ke Microsoft. Perusahaan yang berbasis di Finlandia tersebut memulai hidup baru dengan konsentrasi di area pembuatan peta dan jaringan. Selain mengusung brand baru untuk lini ponsel Lumia, Microsoft juga telah mengubah nama sistem operasi mobile besutannya menjadi "Windows" tanpa embel-embel "Phone". Penetapan brand baru "Microsoft Lumia" diharapkan bakal meredam kebingungan di kalangan pengguna mengenai perusahaan pembuat seri Lumia yang selama ini lekat dengan nama Nokia. Seperti dikutip dari Hardware Zone, perusahaan kenamaan itu akan terus eksis karena Microsoft tak membeli keseluruhan bisnis Nokia.

Ada tiga area utama yang masih dimiliki oleh Nokia dan akan menjadi fokusnya di masa depan, yaitu NSN (infrastruktur Jaringan), HERE (teknologi pemetaan), dan Advanced Technologies (lisensi dan pengembangan).

Nokia tetap memiliki paten-patennya. Microsoft akan membayar Nokia untuk mendapat lisensi teknologi HERE selama 4 tahun. Sebaliknya, Microsoft pun akan memberi hak pada Nokia untuk menggunakan teknologinya di layanan-layanan HERE.


Beberapa alasan nokia mengalami kemunduran :
1.      Keangkuhan sebagai penguasa
Dengan pencapaian sebagai penguasa dunia ponsel selama 14 tahun terakhir, nokia merasa bahwa mereka adalah produsen ponsel tiada tanding, dengan market share yang begitu besar ternyata membuat mereka tidak mempersiapkan rencana akan perkembangan dunia gadget.

2.      Kedatangan Stephen Elop
Elop adalah mantan orang Microsoft yang memimpin divisi bisnis (Microsoft Office). Ia adalah CEO pertama Nokia yang bukan “putra daerah”. 21 September 2010, Elop resmi jadi nahkoda baru. Besar harapan yang membebani pundaknya. Ekspektasi tinggi inginkan Nokia cepat siuman setelah pingsan berkepanjangan. Tentu tak mudah pekerjaan rumah yang ditanggungnya. Elop harus mampu mengangkat Nokia agar kembali terapung setelah tenggelam digilas Blackberry, Apple iPhone, dan segerbong ponsel keroyokan berbasis Android. Namun, tiga tahun memimpin Nokia, pendapatan perusahaan ini justru turun 40 persen. Keuntungan anjlok 95% dan harga saham menukik 60 persen. Nilai Nokia turun dengan kapitalisasi pasar merosot USD 13 miliar. Untuk bisa bertahan, Elop tega merumahkan 40.000 karyawan dan memangkas biaya operasional 50 persen. Tak cukup itu, Symbian dimatikan pada tahun 2011. MeeGo juga dihentikan pengembangannya karena dianggap tidak sejalan. Kemudian, Nokia memilih tambatan hati ke Windows Phone. Dan akhirnya nasib Nokia berakhir pada akuisisi divisi mobile nokia oleh Microsoft, dan taukah anda ternyata Stephen Elop kembali dijadikan CEO divisi mobile oleh Microsoft.

3.      Terlambat menyadari perkembangan operasi system
Pertengahan tahun 2010, geliat Android mulai terlihat dan para vendor besar ramai-ramai mendukungnya. Namun saat itu, Nokia sudah menyatakan tidak akan memakai Android karena percaya diri dengan kekuatan softwarenya. Hal itu ditegaskan Anssi Vanjoki, yang ketika itu menjabat Executive Vice President General Manager Multimedia Nokia. Menurutnya, Nokia tak berniat untuk ikut-ikutan vendor lain yang membuat perangkat Android. Kami tidak punya rencana untuk memperkenalkan perangkat yang menggunakan Android, tegasnya. Vendor asal Finlandia itu, lanjut Vanjoki, telah menetapkan MeeGo dan Symbian sebagai jiwa bagi jajaran ponsel masa depan Nokia Tak bisa dipungkiri, ini merupakan tantangan kami di masa depan. Yaitu untuk membawa produk dan layanan yang Anda impikan, sehingga dapat menjadi inspirasi untuk menciptakan dan mengerjakan sesuatu yang baru dalam dunia digital ini,imbuh Vanjoki. Sebenarnya operasi Symbian tidaklah jelek bahkan sebenarnya sangat menarik namun seiring perkembangan operasi sitem ponsel yang begitu pesat para pengguna Symbian mulai jenuh dengan os Symbian dan memutuskan mencoba beralih pada android dan ios dari apple, karena kurangnya pengembangan yang masif untuk os symbian dari nokia. Untuk OS Windows Phone sendiri terkesan seperti setengah hati penggarapannya dari microsoft dari Windows Phone 7 sampai Windows Phone 8, perkembangannya seperti adem ayem, bahwa ada anggapan microsoft memang sengaja melakukan hal tersebut untuk memuluskan kemunduran Nokia dan proses akuisisi divisi mobile Nokia oleh Microsoft. Seandainya pihak NOKIA tidak gengsi dulu menolak google dgn OS Androidnya, mungkin NOKIA skrg tetap jadi market share global terbesar pasar hp dunia. Memang semua telah terjadi dan Nokia kini tinggal kenangan, Namun kenangan  itu tentu akan membekas bagi kita, brand sejuta umat yang tentu memiliki ciri khas tersendiri yang tidak bisa digantikan.


Ø  Strategi Pengambilan Keputusan :
Dari data yang kita peroleh diatas, faktor utama berakhirnya perusahaan Nokia adalah karena Nokia tidak mengikuti keinginan konsumen yang menginginkan smartphone atau gadget yang memilki sistem operasi Android, malahan menolak sistem operasi android yang ditawarkan oleh google karena kesombongannya sudah menguasai dunia handphone selama 14 tahun. Menurut saya agar nokia bisa mengambil lagi para konsumennya, seharusnya nokia mengenyampingkan egonya dan bekerja dengan google untuk memasangkan sistem operasi Android pada smartphone atau gadget Nokia. Atau kalau Nokia tetap ingin memakai Symbian sebagai sistem operasinya, maka Nokia harus berinovasi agar sistem operasi Symbian tersebut bisa seperti sistem operasi Android atau IOS.

Sumber :
http://ardiprawiro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/41188/Bab+3+TOU+2.pdf

http://www.kompasiana.com/irwandeny/salah-apa-nokia_54f942c4a333110a068b49ae

Peran Komunikasi Dalam Organisasi

Posted by Unknown Label:

PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


A.    Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000 : 13).

B.     Pengertian Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi dalam organisasi adalah komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy, 1989 : 214).

C.    Peran Komunikasi Dalam Organisasi
Dari pengertian diatas, menurut saya peran komunikasi dalam oerganisasi itu sangat penting. Karena tanpa adanya komunikasi dalam organisasi, apa yang pimpinan organisasi rencanakan atau yang dipikirkan tidak akan tersalurkan atau dikerjakan oleh para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, sehingga tujuan organisasi tidak akan pernah tercapai.

Sumber :

http://ardiprawiro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/41026/Bab+1+TOU+2.pdf