World Clock

Manajemen Risiko

Posted by Unknown Label:

MANAJEMEN RISIKO



Pengertian Manajemen Risiko
Menurut Djojosoedarso (2003:4), manajemen risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin/mengkordinir, dan mengawasi (termasuk mengevaluasi) program penanggulangan risiko.

Fungsi Manajemen Risiko
1.      Fungsi Menemukan Potensi kerugian (Risk Diagnostic)
Proses analisis untuk menemukan Risiko potensial.
2.      Fungsi Pengukuran kerugian (Risk Evaluation)
Proses mengukur frekuensi dan tingkat keparahan risiko.
3.      Fungsi Penanggulangan kerugian (Risk handling)
Proses membuat keputusan untuk teknik menanggulangi risiko yang terjadi.


Metode Identifikasi Risiko
1.      Questionnaire Analisis Risiko (Risk Analysis Questionnaire)
Analisis ini menjuruskan manajer risko untuk memastikan bahwa informasi diperlukan berkenaan dengan harta dan operasi perusahaan tidak ada yang terlewatkan. Untuk memperkuat informasi ini akan dipertimbangkan informasi yang diperoleh dengan metode lainnya.

2.      Metode Laporam Keuangan
Menganalisi neraca, laba – rugi dan catatan lain yang mendukung, sehingga manajer risiko bisa mengidentifikasi semua risiko yang berkenaan dengan harta, utang dan personalia perusahaan.

3.      Metode Flow Chart
Analisis kerugian yang meliputi kerugian berkenaan dengan harta, tanggung jawab, dan personil.

4.      Inspeksi Langsung Pada Objek
Dengan mengamati langsung jalannya operasi bekerjanya peralatan, lingkungan kerja, kebiasaan kerja pegawai dll. Manajer risiko dapat mempelajari lebih banyak lagi dan mayakinkan tentang hazard yang mungkin tidak disadari oleh pekerja atau yang mungkin tidak pernah ditemukan dalam laporan tertulis.

5.      Interaksi Dengan Bagian Lain
Keberhasilan manajer risiko mengidentifikasi risiko terutama tergantung pada kerjasama yang erat dengan bagian-bagian dalam perusahaan. Manajer bagian-bagian ini secara menjadi awas terhadap risiko yang dihadapinya.

6.      Statistik Kerugian
Pengidentifikasian risiko dapat dilakukan berdasakan data statistik tentang kerugian yang lalu dan kerugian mana yang sering terjadi. Berdasarkan data yang ada akan dilihat kemungkinan terjadinya risiko yang sama pada masa yang akan datang.

7.      Analisis Lingkungan
Prof. O’Connell menyatakan bahwa penggunaan analisis lingkungan eksternal sama baiknya dengan penggunaan analisis internal dalam mengidentifikasi risiko.


Sumber :

Audit Sistem Informasi (Bagian 2)

Posted by Unknown Label:

AUDIT SISTEM INFORMASI (BAGIAN 2)


Pengertian Audit Sistem Informasi
Menurut Ron Weber (1999,10), audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti – bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien.


Tujuan Audit Sistem Informasi
1.      Mengamankan Aset
Mengamankan aset yang berhubungan dengan instalansi sistem informasi, yaitu mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), manusia (people), file data, dokumentasi sistem, dan peralatan pendukungnya.

2.      Menjaga Integritas Data
Menjaga integritas data berarti data memiliki atribut seperti kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian, dan ketelitian.

3.      Menjaga Efektivitas Sistem
Menjaga efektifitas sistem agar sistem tersebut dapat mencapai tujuannya.

4.      Mencapai Efesiensi Sumber Daya
Mencapai efisiensi sumber daya dengan menggunakan sumber daya seminimal mungkin untuk menghasilkan output yang dibutuhkan.


Pengendalian Umum
Menurut Romney and Steinbart (2015), pengendalian umum bertujuan untuk memastikan pengendalian lingkungan dalam keadaan stabil dan di kelola dengan baik. Contohnya mencakup keamanan, Infrastruktur TI, dan akuisisi perangkat lunak, pengembangan, dan pemeliharaan.


Ruang Lingkup Pengendalian Umum
1.      Organisasi Dan Manajemen
-          Pemisahaan fungsi depertemen TI dan non TI
-          Pemeriksaan fungsi dalam depertemen TI
-          Otorisasi tranksasi
-          Pengendalian personil
-          Perencanaan, penganggaran dan sistem pembebasan kepada pemakai (user)

2.      Piranti Lunak Dan Keras
-          Pengendalian perangkat keras (Hardware)
-          Pengendalian perangkat lunak (Software)

3.      Pengendalian Akses
-          Pembatasan akses fisik dan logika
-          Dokumentasi program
-          Fasilitas online

4.      Data dan Procedur
-          Control group
-          File dan database
-          Prosedur- prosedur standar
-          Keamanan fisik
-          Pemeriksaan intern

5.      Pengembangan Sistem Baru
-          Partisipasi manajemen dan Pemakai
-          Pengembangan standar dan pedoman
-          Manajemen proyek
-          Pengujian sistem dan konversi
-          Penelaan setelah pemasangan

6.      Pemeriharaan Program
-          Otorisasi dan persetujuan
-          Prosedur standar dan dekomentasi
-          Pengendalian pemrogram dan pelaksanaan
-          Pengujian terhadap perubahaan

7.      Dokumentasi
-          Dokumentasi standar dan dekomentasi pendefinisian masalah
-          Dokumentasi sistem
-          Dokumentasi program
-          Dokumentasi operasional
-          Domentasi pemakai


Pengendalian Aplikasi
Menurut Romney and Steinbart (2015), pengendalian aplikasi bertujuan untuk mencegah, mendeteksi, dan memperbaiki kesalahan transaksi dan fraud dalam program aplikasi. Pengendalian aplikasi berkaitan dengan akurasi, kelengkapan, keabsahan, dan otorisasi dari data yang diambil, dimasukkan, diproses, disimpan, dikirimkan ke sistem lain, dan dilaporkan.


Unsur Pengendalian Aplikasi :
1.      Boundary Control
-          Otoritas akses ke sistem aplikasi
-          Indentitas dan otentisitas pengguna

2.      Input Control
-          Otoritas dan validasi masukan
-          Transmisi dan konservasi data
-          Penanganan Kesalahan

3.      Process Control
-          Pemeliharaan ketepatan data
-          Pengujian terprogram atas batasan
-          Memadainya pengolahan

4.      Output Control
-          Rekonsiliasi Keluaran
-          Penelaahan dan pengujian hasil pengelohan
-          Distribusi keluaran
-          Record retention

5.      Database Control
-          Akses
-          Integrasi data

6.      Communication Control
-          Pengendalian kegagalan untuk kerja
-          Gangguan komunikasi


Fungsi Internal Auditor
Fungsi internal auditor menurut Holmes dan Overmayer :
1.      Menentukan baik tidaknya internal control dengan memperhatikan pemeriksaan fungsi dan apakah prinsip akuntansi benar-benar telah dilaksanakan.
2.      Bertanggung jawab dalam menentukan apakah pelaksanaan sesuai dengan rencana policy dan prosedur yang telah ditetapkan sampai nilai apakah hal tersebut telah diperbaiki atau tidak.
3.      Menverifikasi adanya keuntungan kekayaan atau asset termasuk mencegah dan menentukan penyelesaian.
4.      Menverifikasikan dan menilai tingkat kepercayaan terhadap sistem akuntansi dan pelaporan.
5.      Melaporkan secara objektif apa yang diketahui kepada manajemen disertai rekomendasi perbaikan.


Sumber :


Audit Sistem Informasi

Posted by Unknown Label:

AUDIT SISTEM INFORMASI


Pengertian Audit
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk.

Berikut ini pengertian audit menurut beberapa ahli:
Menurut Sukrisno Agoes (2004), audit adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, laporan keuangan yang disusun oleh manajemen dan catatan akuntansi dan bukti pendukung, dalam rangka memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan.

Menurut Arens dan Loebbecke (2003), auditing sebagai proses pengumpulan dan evaluasi bukti informasi yang dapat diukur pada suatu entitas ekonomi yang membuat kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan informasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh independen dan kompeten.

Menurut Mulyadi (2002), auditing adalah proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif atas tuduhan kegiatan ekonomi dan kegiatan dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara laporan dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil kepada pengguna yang bersangkutan.

Pelaksana Audit
Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor.

Tujuan Audit
Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.

Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi, yaitu operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Contohnya Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Penjualan.

Pengertian Audit Sistem Informasi
Menurut Ron Weber (1999,10), audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti – bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien.

Tujuan Audit Sistem Informasi
1.      Mengamankan Aset
Mengamankan aset yang berhubungan dengan instalansi sistem informasi, yaitu mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), manusia (people), file data, dokumentasi sistem, dan peralatan pendukungnya.

2.      Menjaga Integritas Data
Menjaga integritas data berarti data memiliki atribut seperti kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian, dan ketelitian.

3.      Menjaga Efektivitas Sistem
Menjaga efektifitas sistem agar sistem tersebut dapat mencapai tujuannya.

4.      Mencapai Efesiensi Sumber Daya
Mencapai efisiensi sumber daya dengan menggunakan sumber daya seminimal mungkin untuk menghasilkan output yang dibutuhkan.

Tahapan Audit Sistem Informasi
Menurut Gallegos Cs., tahapan audit sistem informasi mencakup aktifitas:
1.      Perencanaan (Panning).
2.      Pemeriksaan lapangan (Fieldwork).
3.      Pelaporan (Reporting).
4.      Tindak lanjut (Follow up).

Pengumpulan Data (Evidence)
Pengumpulan data melalui berbagai teknik, yaitu:
-          Survei.
-          Interview.
-          Observasi dan review dokumentasi.


Sumber:




Animasi, Desain Grafis, dan 3D

Posted by Unknown Label:

ANIMASI, DESAIN GRAFIS, DAN 3D


Pengertian Animasi, Desain Grafis, dan 3D

Animasi adalah serangkaian gambar yang bergerak dengan cepat secara kontinu yang memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya.[1]

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks dan atau  gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan.[2]

Tiga dimensi (3D) adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Grafik 3 Dimensi merupakan teknik penggambaran yang berpatokan pada titik kordinat sumbu x (datar), sumbu y (tegak), dan sumbu z (miring).[3]


Software Untuk Mendesain Animasi 3D

1.      Blender
·         Kelebihan :
-        Tidak membutuhkan ruang kapastias yang banyak.
-        Software Open Source, jadi dapat dijalankan di operating sistem Linux.
-        Tidak berat saat melakukan render.
-        Dan mudah untuk digunakan.

·         Kekurangan :
-        Tool yang dimiliki tidak lengkap seperti 3D Max.
-        Tampilan cukup berantakan.
-        Semua proses dilakukan dengan manual.

2.      Autodesk 3D Max
·         Kelebihan :
-        Hasil yang dihasilkan dengan 3D Max lebih bagus dari pada aplikasi lainnya.
-        Dapat menambahkan fitur efek-efek khusus seperti efek cahaya, bayangan, kabut, dll.
-        Dapat menjalankan proses animasi sesuai dengan keinginan pengguna.
-        Tools yang dimiliki banyak dan support oleh banyak program lainnya.

·         Kekurangan :
-        Untuk membuat karya visual dengan pencahayaan kompleks adalah proses yang lebih lama dan lebih membosankan.
-        Kamera yang terdapat di 3D Max sulit untuk di atur.

3.      Autodesk AutoCAD
·         Kelebihan :
-        Gambar yang dihasilkan dengan AutoCAD mempunyai kualitas yang lebih bagus dan lebih rapi.
-        Bidang gambar yang terdapat pada AutoCAD tidak terbatas sehingga memungkinkan membuat desain yang ukurannya luas dan kompleks.
-        Hasil penyimpanan file gambar pada AutoCAD dapat dibuka dengan software lain.

·         Kekurangan :
-        PC yag dimiliki harus mempunyai spesifikasi yang besar.
-        Software berbayar.
-        Strukur file hasil penggambaran, definisi database dari software tersebut sangatlah rumit.
-        Untuk menggunakan software yang satu ini tidak mudah dan butuh pelatihan untuk mempelajarinya.[4]


Saran Saya

Saran saya untuk para desainer animasi 3D, pakailah software sesuai kebutuhan kalian, dan sesuaikan dengan spesifikasi komputer yang kalian miliki. Jika kalian pemula dan baru ingin belajar mendesain animasi 3D, pakailah software yang gratis dan mudah dalam penggunaannya, seperti Blender. Jika kalian adalah desainer animasi 3D yang sudah profesional, pakailah software yang berbayar dan memiliki fitur yang lengkap, seperti AutoCAD. Jika kalian ingin membuat game, pakailah software yang dapat membuat game seperti Blender. Jika kalian ingin merancang sesuatu yang menyerupai benda nyata seperti rumah, pakailah software yang memiliki kualitas tekstur yang sangat bagus, seperti AutoCAD. Jika komputer kalian spesifikasinya rendah, pakailah software yang dapat dijalankan pada komputer dengan spesifikasi rendah, seperti Blender. Jika kalian belum memiliki uang yang cukup untuk membeli software berbayar, pakailah software yang gratis terlebih dahulu tetapi memiliki fitur yang lumayan lengkap seperti Blender selama kalian menabung untuk membeli yang berbayar. Jangan pakai software berbayar yang gratis, alias bajakan atau memakai crack. Hargailah developer software tersebut.


Sumber :

Konsep Dasar Kecerdasan Buatan dan Robotika

Posted by Unknown

KONSEP DASAR KECERDASAN BUATAN
DAN
ROBOTIKA






Nama              :    Fathus Salam Haqiqi
NPM               :    14114038
Kelas               :    3KA26
Tugas ke-        :    4
Mata kuliah     :    Pengantar Teknologi Sistem Cerdas
Dosen              :    Imam Ahmad Trinugroho, ST., MMSI.











UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2016/2017





KONSEP DASAR KECERDASAN BUATAN
DAN
ROBOTIKA


A.    KONSEP DASAR KECERDASAN BUATAN
1.      PENGERTIAN KECERDASAN BUATAN
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence (AI)) merupakan bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia, bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia.

Adapun pengertian Kecerdasan Buatan menurut para ahli:
a.      Menurut John McCarthy, 1956.
Kecerdasan buatan digunakan untuk mengetahui dan memodelkan proses – proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia.
b.     Menurut Minsky, 1958.
Kecerdasan buatan adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia.
c.      Menurut Rich & Knight, 1991.
Kecerdasan buatan sebagai bidang studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.

Referensi:


2.      PERBEDAAN KECERDASAN BUATAN DAN KECERADASAN ALAMI
Kelebihan Kecerdasan Buatan:
Kecerdasan buatan lebih bersifat permanen, lebih mudah diduplikasi dan disebarkan, lebih murah, bersifat konsisten, dapat didokumentasi, dan lebih cepat dibandingan kecerdasan alami.

Kelebihan Kecerdasan Alami:
Kecerdasan alami lebih kreatif dibandingkan kecerdasan buatan, memungkinkan seseorang untuk menggunakan pengalaman secara langsung, dan menggunakan pemikiran manusia yang dapat digunakan secara luas.

Referensi:

3.      SEJARAH KECERDASAN BUATAN
Kecerdasan Buaran Sendiri dimunculkan oleh seorang profesor dari Massachus Institute of Tecnology yang bernama John McCarthy pada tahun 1956 pada Dartmouth Conferense yang dihadiri oleh para peneliti AI. Pada konferensi tersebut juga didefinisikan tujuan utama dari Kecerdasan Buatan, yaitu : mengetahui dan memodelkan proses-proses berfikir manusia dan mendesain mesin agar menirukan kelakuan manusia tersebut.

Beberapa program AI yang mulai dibuat pada tahun 1956-1966, antara lain:
a.  Logic Theorist, diperkenalkan pada Darthmouth Conferense program ini dapat membuktikan teorema-teorema matematika.
b.    Sad Sam, diprogram oleh Robert K. Lindsay (1960). Program ini dapat mengetahui kalimat-kalimat sederhana yang ditulis dalam bahasa Inggris dan mampu memberikan jawaban dari fakta-fakta yang didengarkan dalam sebuah percakapan.
c.      ELIZA, diprogram oleh Joseph Weinzenbaum (1967). Sebuah Program Chatterbot ini mampu melakukan terapi terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan psikoterapi.
d.     Program AI pertama yang bekerja menjalankan mesin Ferranti Mark di University of Manchester (UK): sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey
e.       Program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz.

Referensi:

4.      DASAR-DASAR KONSEP KECERDASAN BUATAN
a.      Thinking Humanly : The cognitive meodeling approach.
b.      Acting Humanly : The Turing Test Approach.
c.       Thinking Rationally : The “Laws of Thought” Approach.
d.      Acting Rationally : The Rational Agent Approach.

Referensi:

5.      SUB DISIPLIN ILMU DALAM KECERDASAN BUATAN
Lingkup utama dalam Kecerdasan Buatan adalah :
a.       Sistem Pakar (Expert System).
b.      Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing).
c.       Pengenalan Ucapan (Speech Recognition).
d.      Robotika & Sistem Sensor (Robotics & Sensory System).
e.       Computer Vision.
f.       Intelligent Computer-aided Intruction.
g.      Game Playing.

Referensi:

B.     ROBOTIKA
1.      PENGENALAN
Robot adalah agen-agen fizikal yang melakukan tugas dengan memanipulasi dunia fisik. Untuk melakukannya, dilengkapi dengan effectors seperti kaki, roda, sendi, dan grippers.

Tiga katagori utama robot :
a.      Manipulator
Robot yang dapat memanipulasi/merakit sesuatu menggunakan lengannya.
b.      Mobile Robot
Robot yang dapat bergerak di lingkungannya menggunakan roda/kaki/sayap/baling-baling atau benda lainnya.
c.       Mobile Manipulator
Robot yang dapat memanipulasi sesuatu menggunakan lengannya dan juga dapat bergerak menggunakan kakinya.

2.      PERANGKAT KERAS ROBOT
a.      Sensor
Sensor adalah antarmuka persepsi antara robot dan lingkungan. Sensor terbagi menjadi 2, yaitu :
1.      Sensor pasif, pengamat lingkungan. Mereka menangkap sinyal yang dihasilkan oleh sumber lain di lingkungan.
2.  Sensor aktif, mengirim energi ke lingkungan. Mereka mengandalkan pada energi yang dipantulkan kembali ke sensor.

b.      Efektor
Effector adalah cara bagaimana sebuah robot bergerak dan merubah bentuk tubuhnya. Desain dari effector mengenai bentuk gerakan menggunakan konsep derajat kebebasan. Untuk pergerakan yang tidak kaku, maka terdapat banyak tambahan derajat kebebasannya untuk dilekatkan pada robot tersebut.

3.      ARSITEKTUR PERANGKAT LUNAK ROBOT
Arsitektur Perangkat Lunak adalah sebuah metodologi untuk penataan algoritma. Arsitektur termasuk suatu bahasa dan alat untuk menulis sebuah program, serta keseluruhan filosofi untuk bagaimana program dapat digabungkan bersama-sama.

a.      Arsitektur Subsumption
Arsitektur Subsumption (Brooks, 1986) adalah suatu kerangka kerja untuk perakitan pengendali reaktif dari wilayah yang terbatas menggunakan mesin. Node dalam mesin ini berisi tes untuk variabel sensor tertentu, dalam tes menjelajahi ke wilayah yang terbatas, pada mesin menggunakan kondisi dari hasil tes tersebut.

b.      Arsitektur Tiga Lapisan
Arsitektur hibrida menggabungkan reaksi dengan pertimbangan. Arsitektur hibrida yang paling populer adalah arsitektur tiga lapisan, yang terdiri dari :
1.      Lapisan reaktif menyediakan kontrol tingkat rendah untuk robot.
2.  Lapisan eksekutif (atau lapisan Sekuensing) berfungsi sebagai perekat antara reaktif dan lapisan deliberatif. Lapisan ini menerima pengarahan oleh lapisan deliberatif, dan urutan lapisan untuk lapisan reaktif.
3.      Lapisan deliberatif menghasilkan solusi global untuk tugas-tugas kompleks yang menggunakan perencanaan. Lapisan deliberatif (atau lapisan perencanaan) menggunakan model untuk pengambilan keputusan.

c.       Arsitektur Pipa Saluran
Arsitektur Pipa Saluran adalah arsitektur yang menjalankan banyak proses secara paralel berupa modul-modul mirip arsitektur tiga lapis dan mirip cara kerja otak manusia. Proses-proses dalam arsitektur pipa saluran berjalan secara asynchronous dan semua komputasi adalah data-driven, sehingga hasil dari sistem menjadi kuat dan cepat.

4.      APLIKASI DOMAIN
Beberapa aplikasi domain utama untuk teknologi robot, yaitu :
Industri dan pertanian, angkutan, mobil robot, kesehatan, lingkungan yang berbahaya, eksplorasi, hiburan, dan augmentasi manusia.

Referensi:

C.    KESIMPULAN

Kecerdasan buatan adalah suatu bidang ilmu yang diciptakan dengan tujuan utama untuk membuat komputer dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia, bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia. Salah satu lingkup utama kecerdasan buatan adalah robotika. Robotika adalah suatu cabang ilmu untuk membuat robot. Robot diciptakan untuk membantu pekerjaan manusia secara fisik. Robot juga diciptakan agar dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dan lebih cepat dari yang dilakukan manusia, seperti robot perakit mobil di pabrik mobil yang dapat membuat mobil dengan sangat baik dan sangat cepat. Dan robot juga diciptakan agar dapat melakukan pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh manusia, yaitu pekerjaan yang berat dan berbahaya bagi manusia, seperti robot yang dikirim ke planet Mars. Oleh karena itu kecerdasan buatan dan robotika itu sangat penting, agar dapat menciptakan robot yang juga memiliki peran yang sangat penting bagi manusia.