MANAJEMEN RISIKO
Pengertian Manajemen Risiko
Menurut Djojosoedarso (2003:4), manajemen risiko adalah pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang
dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi mencakup
kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin/mengkordinir, dan
mengawasi (termasuk mengevaluasi) program penanggulangan risiko.
Fungsi Manajemen Risiko
1.
Fungsi Menemukan Potensi kerugian (Risk
Diagnostic)
Proses analisis untuk menemukan Risiko potensial.
2.
Fungsi Pengukuran kerugian (Risk Evaluation)
Proses mengukur frekuensi dan tingkat keparahan risiko.
3.
Fungsi Penanggulangan kerugian (Risk handling)
Proses membuat keputusan untuk teknik menanggulangi risiko yang terjadi.
Metode Identifikasi Risiko
1. Questionnaire Analisis Risiko (Risk
Analysis Questionnaire)
Analisis
ini menjuruskan manajer risko untuk memastikan bahwa informasi diperlukan
berkenaan dengan harta dan operasi perusahaan tidak ada yang terlewatkan. Untuk
memperkuat informasi ini akan dipertimbangkan informasi yang diperoleh dengan
metode lainnya.
2. Metode Laporam Keuangan
Menganalisi
neraca, laba – rugi dan catatan lain yang mendukung, sehingga manajer risiko
bisa mengidentifikasi semua risiko yang berkenaan dengan harta, utang dan
personalia perusahaan.
3. Metode Flow Chart
Analisis
kerugian yang meliputi kerugian berkenaan dengan harta, tanggung jawab, dan
personil.
4. Inspeksi Langsung Pada Objek
Dengan
mengamati langsung jalannya operasi bekerjanya peralatan, lingkungan kerja,
kebiasaan kerja pegawai dll. Manajer risiko dapat mempelajari lebih banyak lagi
dan mayakinkan tentang hazard yang mungkin tidak disadari oleh pekerja atau
yang mungkin tidak pernah ditemukan dalam laporan tertulis.
5. Interaksi Dengan Bagian Lain
Keberhasilan
manajer risiko mengidentifikasi risiko terutama tergantung pada kerjasama yang
erat dengan bagian-bagian dalam perusahaan. Manajer bagian-bagian ini secara
menjadi awas terhadap risiko yang dihadapinya.
6. Statistik Kerugian
Pengidentifikasian
risiko dapat dilakukan berdasakan data statistik tentang kerugian yang lalu dan
kerugian mana yang sering terjadi. Berdasarkan data yang ada akan dilihat
kemungkinan terjadinya risiko yang sama pada masa yang akan datang.
7. Analisis Lingkungan
Prof. O’Connell menyatakan bahwa
penggunaan analisis lingkungan eksternal sama baiknya dengan penggunaan
analisis internal dalam mengidentifikasi risiko.
Sumber :