Bullying
Sang Penjahat HAM
Dewasa
ini banyak hak-hak manusia atau yang lebih kita kenal dengan sebutan HAM (Hak
Asasi Manusia) yang sudah terlupakan atau terabaikan. Banyak dari kita yang
sudah menyepelekan bahkan sudah menganggap hak-hak manusia itu tidak ada. Oleh
karena itu kejahatan bullying di lingkungan sekolah ataupun di luar lingkungan
sekolah sudah menjadi hal yang tidak asing lagi yang terdengar oleh telinga
kita.
Kejahatan
bullying atau yang lebih kita kenal dengan sebutan pembulian adalah kejahatan
yang merengut HAM para korbannya. Hak-hak manusia yang direngut adalah seperti
hak untuk mendapatkan ketenangan atau kedamaian, hak untuk dihargai atau
dihormati, hak untuk mendapatkan kedudukan yang sama atau diperlakukan secara
adil atau tidak dibeda-bedakan, hak untuk menyampaikan pendapat, hak untuk
memilih jalan hidupnya, dan hak untuk mendapatkan kemerdekaan.
Yang
saya sebutkan tersebut adalah beberapa hak-hak manusia yang mungkin pernah kita
sepelekan atau kita anggap tidak ada, atau dengan kata lain secara sadar ataupun
tidak sadar, kita pernah melakukan bullying. Pernahkah kalian menyepelekan
hak-hak manusia yang saya sebutkan tersebut baik secara sadar maupun tidak
sadar? Atau melihat orang kalian yang melakukannya? Silahkan kalian ingat
kembali. Saya yakin mungkin kalian juga pernah menyepelekan hak-hak manusia
yang saya sebutkan tersebut baik dalam keadaan sadar maupun tidak sadar, atau
melihat orang lain yang melakukannya, begitupun juga saya. Itupun hak-hak
manusia yang saya sebutkan tersebut baru sebagian kecil dari banyak hak-hak
manusa yang sudah kita sepelekan.
Sekarang
coba kita bahas hak-hak manusia yang saya sebutkan tersebut, yang sudah banyak
dari kita menyepelekannya, untuk menyegarkan kembali ingatan kalian agar kalian
ingat pernah melakukannya atau tidak.
Oke
tanpa basa-basi, sekarang kita langsung saja meluncur ke TKP. Meluncur ke TKP!
Siap! 86!. Oke langsung saja kita bahas hak-hak manusia yang sudah saya
sebutkan tersebut, yang sudah terabaikan.
Pernahkah
kita mengganggu ketenangan atau kedamaian seseorang baik itu di kelas, atau di lingkungan
sekolah, ataupun di luar lingkungan sekolah kita? Atau melihat orang lain yang
melakukannya? Coba kalian ingat-ingat lagi. Saya yakin sebagian besar dari kita
pernah melakukannya baik itu secara sadar maupun tidak sadar, ataupun
menyaksikan orang lain yang melakukannya.
Kalau
kalian masih belum mengingatnya, saya akan memberikan beberapa contoh agar
ingatan kalian segar kembali. Pernahkah kalian membuli teman kalian dengan cara
memalaknya, atau memaksanya untuk memberikan barang miliknya kepada kalian agar
barang tersebut menjadi milik kalian, seperti memaksa teman kalian untuk memberikan
uangnya, makanannya, pulpennya, jam tangannya, atau barang-barang lainnya
kepada kalian? Atau melihat teman kalian yang melakukannya?
Atau
dengan cara menganiaya teman kalian hanya karena teman kalian tidak menuruti
kata-kata kalian, seperti ketika kalian meminta teman kalian mengerjakan PR
kalian tetapi teman kalian tidak mau mengerjakannya, atau hanya sekedar iseng
atau untuk menghibur diri kalian, atau hanya sekedar agar kalian ditakuti oleh
teman kalian, seperti memukul, menendang, menampar, atau melakukan hal lainnya?
Atau melihat teman kalian yang melakukannya?
Atau
dengan cara mengejek teman dengan ejekan yang sangat menyinggung teman kalian
sehingga teman kalian sangat sakit hati, seperti menghina fisik teman kalian?
Atau dengan cara memfitnah teman kalian, seperti ketika guru memcium bau asap
rokok di kelas kalian, kalian memfitnah teman kalian merokok di kelas padahal
dia tidak melakukannya? Atau melihat teman kalian yang melakukannya?
Apakah
setelah saya berikan contoh-contoh tersebut kalian bisa mengingat apakah kalian
pernah mengabaikan hak-hak manusia yang sudah saya sebutkan, atau dengan kata
lain kalian pernah melakukan bullying? Atau melihat teman kalian yang
mengabaikan hak tersebut?
Mungkin
kalian bertanya-tanya mengapa saya begitu yakin bahwa kasus bullying ini pasti
terjadi di lingkungan sekolah kalian ataupun di luar lingkungan sekolah kalian.
Itu karena saya pribadi sudah menyaksikannya sendiri, dari ketika saya duduk di
bangku SD, SMP, SMA, bahkan sampai perguruan tinggi. Bagi saya kasus bullying
ini sudah hampir menjadi makanan sehari-hari di sekolah saya. Jadi kalau saya
melihat ada siswa yang dibuli, itu merupakan hal biasa karena hampir setiap
hari saya melihatnya.
Dan
ternyata negara kita, negara Indonesia menduduki peringkat kedua tertinggi di
dunia dalam kasus bullying ini. Negara Jepang berada diurutan pertama, dan
negara Kanada dan Amerika Serikat berada diurutan ketiga. Itulah sebabnya saya
begitu yakin kalau kalian pasti juga pernah menjadi pelaku, atau korban,
ataupun saksi bullying di sekolah atau lingkungan rumah kalian.
Sebagai
bukti bahwa kasus bullying ini banyak terjadi di sekolah ataupun di luar
sekolah, saya akan menyajikan tabel persentase bullying yang terjadi di
Indonesia pada tahun 2007, yaitu sebagai berikut :
Lokasi Bulying
|
Jumlah Kasus
|
Persentase
|
Di
Sekolah
|
226
|
54,20%
|
Di
Luar Sekolah
|
191
|
45,80%
|
Total
|
417
|
100%
|
Sumber : Komnas Perlindungan Anak, 2007
Itu
saja hanya bullying yang terdata oleh Komnas Perlindungan Anak, belum dengan
bullying yang tidak terdata, bisa kalian bayangkan berapa banyak kasus bullying
yang terjadi di Indonesia bila semua kasus bullying terdata oleh Komnas
Perlindungan Anak? Itupun baru data di tahun 2007, belum data hingga tahun
2014. Karena kabarnya kasus bullying di Indonesia terus meningkat setiap
tahunnya.
Oleh
Sebab itu saya mengajak kepada para mahasiswa untuk menanamkan pemahaman kepada
teman-teman sesama mahasiswa ataupun kepada adik-adik kelas kita baik yang
masih duduk di bangku SD, SMP, ataupun SMA, agar tidak ada yang melakukan
kejahatan bullying ini, karena bullying ini memberikan efek yang sangat fatal
bagi para korbannya, terutama pada mentalnya.
Jika
para korban bullying mentalnya tidak kuat, dia akan membolos sekolah agar dia
tidak dibuli oleh tamannya. Yang lebih parahnya lagi, dapat membuat para korban
bullying takut untuk berinteraksi dengan sesama manusia, bahkan dapat membuat
para korban bullying menjadi gila.
Mungkin
banyak dari kalian yang bertanya-tanya mengapa banyak korban bullying yang
tidak berani melapor kalau dia dibuli oleh temannya, baik melapor ke guru,
orang tua, ataupun polisi? Itu karena para korban bullying sudah terserang
mentalnya. Sehingga dia tidak berani melapor ke orang lain karena mereka
berpikir kalau mereka melapor, itu hanya membuat dia akan semakin dibuli oleh
temannya.
Apa
yang saya tulis diartikel ini bukan hanya sebuah artikel yang saya karang tanpa
ada kebenarannya. Yang saya tulis diartikel ini adalah hasil pengalaman hidup
saya ketika saya berada di sekolah, baik dari SD sampai saya berada di
perguruan tinggi. Bahkan ada teman saya yang menjadi korban buli, sekarang
menjadi orang yang sudah hampir menjadi orang gila. Dia seorang laki-laki. Dia
takut pada laki-laki, kecuali yang sudah tua, atau yang masih kecil. Dia lebih
berani bersama jin, seperti kuntil anak, pocong, tuyul, ataupun jin lainnya
dibandingkan bersama manusia (laki-laki yang sebaya dengannya).
Oleh
karena itu saya berpesan kepada para korban buli atau kalian yang melihat teman
kalian dibuli. JANGAN TAKUT UNTUK MELAPOR kalau kalian atau teman kalian
dibuli. Jangan sampai kalian atau teman kalian menjadi seperti teman saya itu.
Kalau kalian merasa guru kalian tidak akan menanggapi kalian karena kalian
bukan berasal dari keluarga yang mampu, laporkan kepada orang tua kalian. Kalau
orang tua kalian juga tidak mau menanggapi kalian, laporkan kepada polisi.
Kalau polisi tidak mau menanggapi kalian, laporkan kepada pengadilan. Kalau
pengadilan tidak mau menanggapi kalian, laporkan kepada presiden. Kalau
presiden tidak mau menanggapi kalian, laporkan ke Komnas HAM, Ormas, ataupun
stasiun televisi, insya Allah akan ditanggapi. Kalau masih tidak ditanggapi
juga melaporlah ke Allah, dan minta negara kalian ditenggelamkan.
Sekian
artikel dari saya. Semoga artikel singkat saya ini dapat bermanfaat bagi
kalian, ataupun teman kalian para pelaku, korban, ataupun saksi bullying. Saya
akhiri artikel saya ini dengan STOP BULLYING!!!